Dialog Multipihak: Perkuat Tradisi Bendega, Jaga Laut dan Budaya Bali

Karangasem, 23 Juli 2025 – Sebagai bagian dari upaya pelestarian kearifan lokal dan penguatan kelembagaan nelayan tradisional, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kelautan dan Perikanan bersama Yayasan Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MDPI) menyelenggarakan Dialog Multipihak untuk Penguatan Kelembagaan Tradisi Bendega yang dilaksanakan di Taman Surgawi Resort, Karangasem.

Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 60 peserta yang berasal dari unsur pemerintah daerah, kelompok ahli gubernur bidang kelautan dan perikanan, akademisi, lembaga adat, perwakilan nelayan tongkol, serta organisasi masyarakat sipil. Dalam pembukaannya, Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem menyampaikan pentingnya membangun sinergi antara kebijakan pemerintah dan nilai-nilai lokal dalam tata kelola pesisir.

“Saya mengapresiasi atas kehadiran para pihak yang mendukung kegiatan ini. Selain itu Tradisi Bendega bukan hanya warisan budaya, tetapi juga pilar penting dalam menjaga keberlanjutan laut dan penghidupan nelayan kecil,” ujar Direktur MDPI dalam sambutannya.

Acara dimulai dengan penyerahan simbolis dokumen E-BKP kepada nelayan, sebagai bentuk pengakuan terhadap peran komunitas nelayan tradisional dalam mendukung pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Diskusi panel kemudian membahas berbagai perspektif terkait penguatan kelembagaan Bendega, melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan, Majelis Desa Adat, Dinas Pemajuan Masyarakat Adat, serta perwakilan bendega dari desa adat.

Foto 01. Penyerahan Simbolis Dokumen E-BKP oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali

Melalui sesi berbagi pengalaman dan dialog terbuka, peserta menyepakati pentingnya pembentukan kelembagaan Tradisi Bendega secara formal di wilayah pesisir Kabupaten Karangasem. Lembaga ini diharapkan menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjaga nilai Segara Kerthi, serta sebagai wadah advokasi hak-hak nelayan lokal.

Kegiatan ditutup dengan penandatanganan Rumusan Hasil Dialog Multipihak Penguatan Kelembagaan Tradisi Bendega oleh beberapa pihak terkait. Hal ini tentunya menjadi bentuk semangat kolaboratif untuk terus mendorong pelestarian budaya pesisir dan perlindungan ruang hidup nelayan melalui pendekatan berbasis adat dan partisipatif.

Skip to content